Perempuan berambut cepak itu sangat lihai berbicara. Ia
menggebu-gebu menceritakan kisah hidupnya. Dimana ia melihat Ibu dan Ayahnya
bertengkar setiap hari. Ibunya yang selalu meributkan hal-hal sepele. Cemburu
pada pembantu misalkan, suatu hari ibu menilai baju Ayah yang di setrika
pembantu kurang rapi, tapi ayah mengatakan sudah cukup rapi maka Ibu langsung
marah-marah dan menilai Ayahnya membela pembantu. Dan masih banyak keributan
lainnya. Sehingga rumah tak lagi menjadi
tempat yang nyaman bagi perempuan muda itu. Lalu ia putuskan “melarikan” diri
ke luar negeri untuk kuliah dan bekerja.