Hal yang paling tak terlupakan dan paling aku syukuri dengan adanya transportasi online Grab adalah disaat darurat. Saat ibuku sakit dan tiba tiba kejang kejang, entah bagaimana tak ada lain yang kupikirkan aku langsung ambil hape dan pesan Grabcar, lalu bawa ibuku ke UGD dengan cepat. Alhamdulillah Ibuku tertolong.
Dan ini cerita bukan di Ibukota loh, tapi di kota kecil, kota minyak, kota CEPU. Ya Allah betapa aku bersyukurnya sudah ada Grab di kota kecil kelahiranku ini. Pantas saja lah, kan Grab ini tersedia di Asia Tenggara temasuk Indonesia. Dan terbukti di Indonesia sendiri aja sudah tersebar bahkan di kota kecil Cepu ini. Tak terbayang kalau gak ada grab. Di kota ini tak ada angkutan umum, tak ada taksi, yang ada becak dan itupun kini sudah sangat jarang hanya 1:10 adanya.
Biasanya kalau ada yang sakit, seperti alm Bapakku dulu, kalau butuh mobil mau ke rumah sakit atau apa harus rental mobil dulu, yang you know lah harganya selangit. Atau kalau darurat lari ke tetangga minta tolong diantarkan pake mobilnya, yang kadang kadang kita harus nunggu dulu yang nyopirin datang.
Itulah sepenggal cerita yang seumur hidup tak pernah kulupakan dan sangat sangat membuatku bersyukur dengan adanya transportasi online Grab ini.
Kini rasanya Grab sudah menjadi My Everday Super App. Lha gimana enggak. Aku bisa kemana-mana menggunakan grabbike,grabcar, bisa makan pake grabfood, bisa kirim barang pake grabexpress bahkan bisa belanja harian atau belanja kebutuhan dapur dengan grab.
Mungkin orangtua yang masih kolot akan melihat aku boros apa-apa kok online bahasanya gitu hihii. Padahal dengan pesan makanan lewat grab aku tak perlu masak yang cukup menguras waktu hihii dan waktu aku lebih banyak buat ngerjain kerjaaan sehingga kerjaan beres dengan cepat dan aku bisa segera me time bareng suami tanpa rasa lelah. Uhhhh surga dunia hehehe.