Perempuan berambut cepak itu sangat lihai berbicara. Ia
menggebu-gebu menceritakan kisah hidupnya. Dimana ia melihat Ibu dan Ayahnya
bertengkar setiap hari. Ibunya yang selalu meributkan hal-hal sepele. Cemburu
pada pembantu misalkan, suatu hari ibu menilai baju Ayah yang di setrika
pembantu kurang rapi, tapi ayah mengatakan sudah cukup rapi maka Ibu langsung
marah-marah dan menilai Ayahnya membela pembantu. Dan masih banyak keributan
lainnya. Sehingga rumah tak lagi menjadi
tempat yang nyaman bagi perempuan muda itu. Lalu ia putuskan “melarikan” diri
ke luar negeri untuk kuliah dan bekerja.
Ia tak menyadari bahwa ternyata keanehan yang dialami Ibunya
hingga selalu menimbulkan keributan-keributan itu adalah gejala awal dari
penyakit Alheimer. Mendengar kabar itu maka ia sangat menyesal dan terpukul
hingga akhirnya ia kembali ke tanah air. Sejak itu ia mulai peduli sekali dengan
Ibunya. Ia dan keluarganya kompak merawat Ibunya.
Perempuan itu bernama DY Suharya, Direktur Eksekutif
Alzheimer’s Indonesia [ALZI]. Memiliki Ibu yang menderita Alzheimer DY Suharya
dan Dian Purnomo mengajak orang-orang, semua masyarakat Indonesia peduli
Alzheimer melalui bukunya yang berjudul “Ketika Ibu Melupakanku”. Mereka ingin
menyemangati siapapun yang saat ini sedang mendampingi penyandang Alzheimer.
Nah untuk memperingati hari Alzheimer pada 21 September
mendatang, malam tadi saya menghadiri acara pemutaran film Still Alice dan
diskusi tentang Alzheimer ini. Pemutaran film Still Alice ini memberikan kita
gambaran tentang penyakit Alzheimer dan bagaimana dukungan keluarga sangatlah
penting.
Dalam acara ini selain pemutaran Film, hadir pula Dr.dr Yuda
Turana, Sp.S yang menguatkan penjelasan secara medis tentang penyakit Al Zheimer.
Manusia bisa cangkong jantung, bisa cangkok mata, ginjal. Tapi tak pernah ada
cangkok otak. Karena otak adalah pusat dari tubuh manusia. Ketika terjadi
kerusakan pada otak maka akan ada kegiatan-kegiatan atau aktifitas tubuh yang
tak sempurna.
Alzheimer paling sering ditemukan pada orang tua berusia
sekitar 65 tahun ke atas. Alzheimer ini menyebabkan
sel saraf di dalam otak mati sehingga penyandang Alzheimer pikun dan seringkali
tidak ingat lagi pada orang-orang di sekitar, termasuk suami dan anak-anaknya.
Dr.Yuda juga menyebutkan hasil penelitian yang cukup
menakjubkan bahwa Otak wanita sangat rentan terhadap penyakit Alzheimer dan
masalah lain yang berkaitan dengan memori dan berpikir. Wanita dengan gangguan
kognitif ringan dapat menyebabkan Alzheimer cenderung menurun lebih cepat
daripada pria. Tapi, pria juga memiliki penyakit yang rentan di derita
laki-laki pada umumnya adalah serangan jantung.
Lantas bagaimana gejala seseorang menderita Alzheimer? Dalam
brosur kecil ini ada 10 tanda seseorang menderita Alzheimer
1. Gangguan daya ingat
Jika seseorang kerap lupa kejadian yang baru terjadi, lupa
janji, dan membicarakan hal yang sama berulang kali. Hal ini terjadi berulang
kali, hingga kadang membuat orang lain kesal. Bisa jadi seseorang tersebut
menderita Alzheimer
2. Sulit fokus
Orang dengan alzheimer sulit melakukan pekerjaan
sehari-hari. Lupa cara
memasak, lupa mengoperasikan handphone bahkan penderita Alzheimer juga
butuh waktu lebih lama menyelesaikan pekerjaan.
3. Sulit melakukan kegiatan familiar
Penderita alzheimer sulit melakukan tugas sehari-hari.
Mereka juga kesulitan melakukan hal yang biasa seperti mengemudi, menulis, dan mengatur keuangan.
4. Disorientasi
Penderita alzheimer terkadang tidak tahu sedang berada dimana dan bagaimana jalan
pulang. Bahkan lupa waktu atau
hari-hari penting baginya.
5. Kesulitan memahami visuospasial
Penderita alzheimer kesulitan membaca, menentukan jarak,
membedakan warna, dan tidak mengenali wajah sendiri. Tidak pas meletakkam sesuatu. Menuangkan air di gelas dan
tumpah. Saat memegang pisau dan garpu ia bisa mengatakan itu adalah sendok.
6. Gangguan
komunikasi.
Penderita alzheimer kesulitan berbicara dan mencari padanan
kata yang tepat. Mereka juga kerap berhenti di tengah pembicaraan, dan bingung
melanjutkannya.
7. Menaruh barang tidak pada tempatnya
Orang dengan alzheimer kerap lupa dimana meletakkan sesuatu.
Terkadang mereka menuduh orang lain memindahkan dan mencuri barang tersebut. Seperti dalam film Still Alice, dia
lupa meletakkan iphonennya. Dan satu bulan kemudian iphonennya di temukan
suaminya. Dan ia mengatakan kalau iphone tersebut baru hilang tadi malam,
padahal sudah sebulan.
8. Salah membuat keputusan
Penderita alzheimer kerap berpakaian tidak serasi, dan tidak
bisa merawat diri dengan baik. Tidak bisa menghitung pembayaran dalam bertransaksi.
9. Menarik diri dari pergaulan
Penderita alzheimer tidak bersemangat untuk bersosialisasi atau melakukan aktivitas atau hobi
yang biasa dinikmati. Mereka juga cenderung mengurung diri dari teman-temannya.
10. Perubahan perilaku dan kepribadian
Emosi penderita demensia mudah berubah mulai dari bingung,
curiga, depresi, takut, hingga menjadi kembali ramah. Mereka juga sangat
bergantung pada orang lain. Seperti yang dialami oleh Ibunya DY Suharya.
Dalam acara ini saya juga mendapatkan beberapa pengetahuan
bahwa resiko terkena Alzheimer bisa
dikurangi, diperlambat dihindari. Yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat,
berolahraga rutin, mengkonsumsi
makanan dengan gizi seimbang, berpikiran positif dan aktifitas produktif.
Dalam islam
kita sudah tau bahwa Allah memberikan semua penyakit dengan obatnya, kecuali
penyakit tua (piku) dan kematian. Namun dalam islam juga terbukti ada cara agar
terhindar dari pikun yaitu dengan terus membaca dan menghafal Al-Quran. Para
alim ulama kyai, hafidz hafidzhoh sudah banyak dari mereka hidup hingga tua
tanpa mengalami kepikunan. Subhanallaaah….
Overall…
Acara ini
sungguh membuka mata saya pada khususnya dan juga semoga pembaca blog saya pada
umumnya, agar kita lebih peduli pada Alzheimer. Upayakan untuk terhindar lebih
cepat dan kenali gejalanya. Jangan biarkan Alzheimer atau pikun datang. Mari rajin berolahraga, bersosialisai, menjaga konsumsi makanan kita dan yang terpentin rajin membaca dan menghafal Al-Qur'an.
0 comments
Silakan komentar