Ngeri! Jangan Asal Klik Kalau Gak Mau Rekening Kering

By Farichatuljannah - 10:33 AM



Jujur aku tu gak ngerti lagi, kenapa para penipu itu makin pinter aja gitu upayanya buat nipu orang. Gak penipu di dunia nyata aja tapi penipu yang memanfaatkan teknologi juga makin banyak. Sampai dibela-belain bikin link abal-abal dan segala upayanya. Apakah sesusah itu mencari uang halal ya Allah…


Apalagi sekarang siapa sih yang gak pegang smartphone, dari anak-anak sampai orang tua pun pegang hape buat berbagi kebutuhan. Maka semakin besar pula peluang penipuan memanfaatkan lahan ini. 


Seperti beberapa waktu lalu saudara iparku yang aktif sekali menggunakan Whatsapp mendapatkan  pesan mengatasnamakan Bank BRI, tentang perubahan tarif baru untuk transaksi. Mana bener lagi dia pake banknya Bank BRI untuk berbagai transaksi keuangan. Pada pesan tersebut ia diminta di mengikuti instruksi untuk mengisi form dari link yang diberikan.


Sebagai nasabah BRI yang banyak melakukan transaksi transfer karena dia adalah pengusaha konveksi, untuk sesaat dia gugup. Karena bisa bangkrut lah kalau tarif transfer bisa sebanyak itu berubahnya. 


Tapi dia merasakan kejanggalan saat melihat format contoh SMS, tampak seperti pesan berisi kode OTP untuk masuk ke aplikasi BRImo. Setelah dia cek kembali, alamat website tersebut tampak bukan milik BRI. Lalu dia terus mencari informasi mengenai hal ini, dan mendapati bahwa ini adalah modus penipuan.


Untungnya tidak ada saldo di rekening dia pada saat itu, jika ada saldo, mungkin dia akan panik jika isi rekeningnya raib. 


Saudara ipar saya yang notabene berpendidikan dan cukup pengetahuan literasi financial dan digitalnya saja bisa saja tertipu. Bagaimana dengan orang lain yang awam yang hidupnya hanya kerja kerja mungkin dan tak tau literasi financial dan digital bagaimana?


Untuk itu jangan pernah lelah untuk mengingatkan orang-orang sekitar kita untuk lebih berhati-hati dalam mengklik link di internet adalah penting untuk melindungi mereka dari ancaman phishing dan penipuan online. 



KEBIASAAN SELALU BERTANYA 

Kalau aku nih selalu selalu mengingatkan saudara om tante bahkan kakak-kakakku yang mungkin kurang familiar dengan penipuan seperti ini dengan cara membuat kebiasaan bertanya. 


Aku selalu mendorong mereka untuk selalu bertanya kepada saya atau suami atau seseorang yang lebih paham teknologi jika mereka ragu tentang suatu pesan. Apalagi jika hal-hal yang meninta informasi pribadi, aku selalu tekankan agar berhati-hati dengan Permintaan Informasi Pribadi.


Seperti jangan sampai memberikan informasi sensitif. Bank tidak akan meminta informasi seperti PIN, password, atau kode OTP melalui email atau pesan. Jika ada permintaan semacam itu, segera hubungi bank untuk konfirmasi.


Lalu Verifikasi Identitas. Kalau menerima telepon atau kirim pesan dari seseorang yang mengaku dari bank, verifikasi identitas mereka terlebih dahulu sebelum memberikan informasi apapun.


MEMBERIKAN CERITA KASUS PENIPUAN & MENUNJUKAN CONTOH PISHING


Kadang aku juga membagikan berita atau cerita tentang kasus penipuan terbaru agar dapat menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan. Seperti kisah penipuan tentang berubahan tarif transfer dan gara gara mengklik dan mengikuti perintah penipu itu akhirnya duit di rekeningnya 24 juta raib. 



Aku juga menunjukkan kepada mereka bagaimana tampilan email atau link phishing dan apa yang harus diwaspadai. Dan aku juga memastikan beberapa hal kepada mereka untuk tidak klik tautan asing, tidak boleh mengklik tautan dari email atau pesan teks yang tidak mereka kenal atau yang terlihat mencurigakan.


Dan yang paling penting periksa alamat pengirim. Ajarkan mereka untuk selalu memeriksa alamat email atau nomor pengirim. Jika ada sedikit saja ketidakcocokan, sebaiknya abaikan pesan tersebut. 


Aku juga selalu bilang Perhatikan Situs Web dan Aplikasi jika menerima pesan mencurigakan jangan lupa periksa URLnya. Pastikan URL situs web dimulai dengan "https://" dan ada ikon gembok di sampingnya. Ini menunjukkan bahwa situs tersebut aman. Dan yang benar adalah selalu menggunakan aplikasi resmi. Selalu unduh aplikasi bank dari sumber resmi seperti Google Play Store atau Apple App Store.


Doc: mediakonsumen.com


Seperti contoh diatas seorang mengirim info perubahan transfer dan memberikan link mencurigakan yang mengarah kepada seolah olah aplikasi Brimo padahal ke web buatan mereka. 


Doc: mediakonsumen.com


Dan jika terus kita ikutin dia pasti meminta no hape kita, lalu minta data pribadi memasukkan akun dan password BRIMO kita, disaat kita memasukkan dia menyimpan data kita, lalu OTP dikirim ke hape dan dia meminta kita memberikan itu. 


Disaat itulah data BRIMO kita dibobol, dan dia akan menguras hingga kering isi rekeing kita dengan mentransfer ke rekening sang penipu. 


Doc: mediakonsumen.com

Nah kan 24 juta lebih gak tuh dikurasnya....


Dan lagi lagi aku selalu mengatakan kepada mereka untuk selalu menghubungi aku suami atau pihak resmi terlebih dahulu jika mereka ragu tentang suatu email atau pesan.



Gunakan Fitur Keamanan Tambahan

Hal berikutnya yang bisa kita lakukan adalah mengaktifkan verifikasi dua langkah untuk meningkatkan keamanan akun. Dan ganti password secara berkala. Rutin mengganti password dan jangan gunakan password yang sama untuk berbagai akun.



Untuk kewaspadaan teman teman bisa baca di 

https://bri.co.id/briedukasi tentang modus-modus penipuan yang perlu kita waspadai.




#BilangAjaGak #MemberiMaknaIndonesia



  • Share:

You Might Also Like

0 comments

Silakan komentar