Sudah hampir 2 bulan aku tinggal di rumah ini, namun aku belum juga merasa nyaman. Aku mulai mencari satu persatu penyebabnya, begitu kompleks hingga abu abu hasilnya.

Aku tak tau persis apa penyebabnya, yang jelas setiap hari aku ingin menenggelamkan diri dengan kesibukan di luar. Selalu ingin mengajak suami jalan-jalan. Selalu ingin main ke rumah saudara. Dan yang paling parah aku rela mengeluarkan banyak uang diluar yang penting aku tidak dirumah.

Tidak ada masalah yang menggangguku sehingga aku tidak begitu nyaman dirumah, mungkin dirikulah masalah sebenarnya. Ya diriku masalahnya.

Biasanya setiap pagi hari aku selalu rutin buang air besar, sudah menjadi kebiasaan dan lancar. Namun sejak tinggal disini aku semakin menyadari kalau aku jarang bahkan selama 2 bulan ini mungkin baru 2-3 kali,

Setiap di rumah ini, pagi hari yang dulunya biasa buang air besar disini aku tak pernah merasa ingin buang air. Tapi anehnya saat siang atau sore hari aku jalan jalan ke mall atau lagi disuatu acara atau lagi dirumah saudara, tiba tiba langsung ingin buang air besar.

Setelah aku browsing browsing ternyata

Gaji......

Saat masih single (belum bersuami) dan mungkin sampai saat ini, Entah mengapa aku adalah salah satu tipe orang, tipe anak yang tidak ingin menceritakan gaji atau memberitahukan berapa banyak jumlah gaji yang aku terima dari bekerja dalam sebulan.

Yang penting kala itu aku bisa memenuhi kebutuhanku tanpa meminta orang tua. Sebisa mungkin alias wajib menyisihkan uang setiap bulan untuk orang tua. Bisa bersedekah. Bagaimanapun keadaannya makan tahu tempe juga gak masalah yang penting aku tidak menjadi beban bagi siapapun.

Udah tau kondisiku sekarang kan?? Hikz #sokngartis... Yah, selama ini
aku bekerja sebagai penyiar radio, pengisi suara iklan, dan penulis
freelance yang mengirim tulisan di koran. Tak pernah menyentuh
pekerjaan berdagang.


Tapi, semenjak Bapak meninggal dunia, aku harus pulang dan menemani Ibu dirumah.

Keponakan saya bernama Adya kelas 2 SD, tiba-tiba duduk disamping saya dan berkata.
"Tante, aku gak mau sekolah SMP ah nanti..." Sambil wajahnya manyun.

"Emang kenapa??" Tanyaku penasaran.
"Soalnya anak-anak SMP tu genit-genit, sombong, jahat dan pada suka pacaran!!!! Iihh aku gak sukaaa... " Gumamnya dengan wajah sebal.
"Emang kamu tau dari mana??? Punya teman yang sudah SMP??" Tanyaku heran.
"Enggak... Tuuu lihat di TV" tangannya sambil menunjuk ke arah TV sebelah kirinya.
Mak jleb sekali aku mendengarnya.

Pasca operasi selasa lalu, bapakku menjadi tidak mau makan, setiap kali makan pasti balik muntah. Sebenarnya kata dokter kondisi kesehatannya sudah membaik dan kembali normal semua, namun yang menjadi masalah adalah malah tidak mau makan sama sekali, hingga akhirnya dokter memutuskan agar makannya melalui selang saja..... Tak terbayang olehku atas bawah semua menggunakan selang, pipisnya melalui. Selang dan makannya pun melalui selang.

Ya tuhan mendengar kabar itu rasanya aku ingin menggantikan rasa sakit yang dialami bapak padaku saja. Aku merasa menjadi anak yang tak berguna, rasanya aku ingin membenturkan kepalaku ditembok saja....