Jangan Biarkan Alzheimer Datang

By Farichatuljannah - 1:09 AM




Perempuan berambut cepak itu sangat lihai berbicara. Ia menggebu-gebu menceritakan kisah hidupnya. Dimana ia melihat Ibu dan Ayahnya bertengkar setiap hari. Ibunya yang selalu meributkan hal-hal sepele. Cemburu pada pembantu misalkan, suatu hari ibu menilai baju Ayah yang di setrika pembantu kurang rapi, tapi ayah mengatakan sudah cukup rapi maka Ibu langsung marah-marah dan menilai Ayahnya membela pembantu. Dan masih banyak keributan lainnya.  Sehingga rumah tak lagi menjadi tempat yang nyaman bagi perempuan muda itu. Lalu ia putuskan “melarikan” diri ke luar negeri untuk kuliah dan bekerja. 


Ia tak menyadari bahwa ternyata keanehan yang dialami Ibunya hingga selalu menimbulkan keributan-keributan itu adalah gejala awal dari penyakit Alheimer. Mendengar kabar itu maka ia sangat menyesal dan terpukul hingga akhirnya ia kembali ke tanah air. Sejak itu ia mulai peduli sekali dengan Ibunya. Ia dan keluarganya kompak merawat Ibunya.

Perempuan itu bernama DY Suharya, Direktur Eksekutif Alzheimer’s Indonesia [ALZI]. Memiliki Ibu yang menderita Alzheimer DY Suharya dan Dian Purnomo mengajak orang-orang, semua masyarakat Indonesia peduli Alzheimer melalui bukunya yang berjudul “Ketika Ibu Melupakanku”. Mereka ingin menyemangati siapapun yang saat ini sedang mendampingi penyandang Alzheimer. 


Nah untuk memperingati hari Alzheimer pada 21 September mendatang, malam tadi saya menghadiri acara pemutaran film Still Alice dan diskusi tentang Alzheimer ini. Pemutaran film Still Alice ini memberikan kita gambaran tentang penyakit Alzheimer dan bagaimana dukungan keluarga sangatlah penting.


Dalam acara ini selain pemutaran Film, hadir pula Dr.dr Yuda Turana, Sp.S yang menguatkan penjelasan secara medis tentang penyakit Al Zheimer. Manusia bisa cangkong jantung, bisa cangkok mata, ginjal. Tapi tak pernah ada cangkok otak. Karena otak adalah pusat dari tubuh manusia. Ketika terjadi kerusakan pada otak maka akan ada kegiatan-kegiatan atau aktifitas tubuh yang tak sempurna.

Alzheimer paling sering ditemukan pada orang tua berusia sekitar 65 tahun ke atas. Alzheimer  ini menyebabkan sel saraf di dalam otak mati sehingga penyandang Alzheimer pikun dan seringkali tidak ingat lagi pada orang-orang di sekitar, termasuk suami dan anak-anaknya.

Dr.Yuda juga menyebutkan hasil penelitian yang cukup menakjubkan bahwa Otak wanita sangat rentan terhadap penyakit Alzheimer dan masalah lain yang berkaitan dengan memori dan berpikir. Wanita dengan gangguan kognitif ringan dapat menyebabkan Alzheimer cenderung menurun lebih cepat daripada pria. Tapi, pria juga memiliki penyakit yang rentan di derita laki-laki pada umumnya adalah serangan jantung. 



Lantas bagaimana gejala seseorang menderita Alzheimer? Dalam brosur kecil ini  ada 10 tanda seseorang menderita Alzheimer 

1. Gangguan daya ingat
Jika seseorang kerap lupa kejadian yang baru terjadi, lupa janji, dan membicarakan hal yang sama berulang kali. Hal ini terjadi berulang kali, hingga kadang membuat orang lain kesal. Bisa jadi seseorang tersebut menderita Alzheimer

2. Sulit fokus
Orang dengan alzheimer sulit melakukan pekerjaan sehari-hari. Lupa cara memasak, lupa mengoperasikan handphone bahkan penderita Alzheimer juga butuh waktu lebih lama menyelesaikan pekerjaan.

3. Sulit melakukan kegiatan familiar
Penderita alzheimer sulit melakukan tugas sehari-hari. Mereka juga kesulitan melakukan hal yang biasa seperti mengemudi, menulis, dan mengatur keuangan.

4. Disorientasi
Penderita alzheimer terkadang tidak tahu sedang berada dimana dan bagaimana jalan pulang. Bahkan lupa waktu atau hari-hari penting baginya.

5. Kesulitan memahami visuospasial
Penderita alzheimer kesulitan membaca, menentukan jarak, membedakan warna, dan tidak mengenali wajah sendiri. Tidak pas meletakkam sesuatu. Menuangkan air di gelas dan tumpah. Saat memegang pisau dan garpu ia bisa mengatakan itu adalah sendok. 

6. Gangguan komunikasi.
Penderita alzheimer kesulitan berbicara dan mencari padanan kata yang tepat. Mereka juga kerap berhenti di tengah pembicaraan, dan bingung melanjutkannya.

7. Menaruh barang tidak pada tempatnya
Orang dengan alzheimer kerap lupa dimana meletakkan sesuatu. Terkadang mereka menuduh orang lain memindahkan dan mencuri barang tersebut. Seperti dalam film Still Alice, dia lupa meletakkan iphonennya. Dan satu bulan kemudian iphonennya di temukan suaminya. Dan ia mengatakan kalau iphone tersebut baru hilang tadi malam, padahal sudah sebulan.

8. Salah membuat keputusan
Penderita alzheimer kerap berpakaian tidak serasi, dan tidak bisa merawat diri dengan baik. Tidak bisa menghitung pembayaran dalam bertransaksi.

9. Menarik diri dari pergaulan
Penderita alzheimer tidak bersemangat untuk bersosialisasi atau melakukan aktivitas atau hobi yang biasa dinikmati. Mereka juga cenderung mengurung diri dari teman-temannya.

10. Perubahan perilaku dan kepribadian
Emosi penderita demensia mudah berubah mulai dari bingung, curiga, depresi, takut, hingga menjadi kembali ramah. Mereka juga sangat bergantung pada orang lain. Seperti yang dialami oleh Ibunya DY Suharya.

Dalam acara ini saya juga mendapatkan beberapa pengetahuan bahwa resiko terkena  Alzheimer bisa dikurangi, diperlambat dihindari. Yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat, berolahraga rutin, mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, berpikiran positif dan aktifitas produktif.

Dalam islam kita sudah tau bahwa Allah memberikan semua penyakit dengan obatnya, kecuali penyakit tua (piku) dan kematian. Namun dalam islam juga terbukti ada cara agar terhindar dari pikun yaitu dengan terus membaca dan menghafal Al-Quran. Para alim ulama kyai, hafidz hafidzhoh sudah banyak dari mereka hidup hingga tua tanpa mengalami kepikunan. Subhanallaaah….

Overall…
Acara ini sungguh membuka mata saya pada khususnya dan juga semoga pembaca blog saya pada umumnya, agar kita lebih peduli pada Alzheimer. Upayakan untuk terhindar lebih cepat dan kenali gejalanya. Jangan biarkan Alzheimer atau pikun datang. Mari rajin berolahraga, bersosialisai, menjaga konsumsi makanan kita dan yang terpentin rajin membaca dan menghafal Al-Qur'an.





  • Share:

You Might Also Like

0 comments

Silakan komentar